Medan : Suzuya Marelan Plaza

Alamat di Jl. Raya Marelan, Kec Medan Marelan (cmiiw)

Pusat perbelanjaan Suzuya Marelan Plaza yang baru berdiri beberapa tahun ini lumayan ramai oleh masyarakat sekitar daerah Marelan – Veteran Helvetia – Titi Papan yang emg belum banyak supermarket modern. Fasilitas lumayan lengkap untuk ukuran plaza di pinggiran kota, di sebelah Barat Laut Kota Medan.

Parkirny juga luas banget, areany spacey. Ada wahana air / kolam renang di luar bangunan supermarket tapi ga ngecek apa aktif atau malah beluma ada? Mungkin ada yang bisa kasi informasi bagi yg ud pernah melihat? Sebab kalo emg ud beroperasi, makin lengkaplah kompleks SUzuya ini, yg IMO top 3 Suzuya terbesar lah di Sumut.

Lokasi supermarket cukup strategis di pinggir Jl Marelan yg ud diaspal cukup baik dan lebar, serta dilalui banyak angkutan umum juga. Ada gerai KFC besar di seberang serta pom bensin juga. Ada sejumlah ruko di dekat supermarket. Prediksi saya ke depan area ini bakal jadi magnet keramaian baru, seperti simpang Veteran Helvetia – Jl Pertempuran – Helvetia By Pass.


Continue reading

Goodbye Roger Moore (1938 – 2017)

#goodbye_myfavorite_JamesBond007
Although the best James Bond actor is always Sean Connery, but me and my late father were first got crushed and accustomed to Roger Moore’s 007 movies, started from Live and Let Die to A View to A Kill.

The humorous and relaxing agent, as 007 he looked like he won’t kill anyone despite having a license to kill (compared to Daniel Craig’s ruthless and cold-blooded actions 😀 ).

His James Bond movies always full of comedy and comical scenes, perfect British accent lines, simple storylines that is easy to follow, clever gadgets, and never take it seriously even when facing his death threats by enemies, which made most of them timeless and entertaining. Despite many critiques and 007 fans blasted his Bond movies as clowns in circus. RIP Roger Moore 😥

My favorite 007 movie is with Roger Moore, “The Spy Who Loved Me” ❤

Memilih Sudut Pandang (PoV) dalam Novel

Sekilas info mengenai point of view dalam menulis karya sastra..

Jia Effendie

Ketika menulis fiksi, baik itu cerpen atau novel, kita harus pintar-pintar memilih PoV/Point of View/ Sudut Pandang. Dari sudut pandang siapa cerita itu dituturkan? Ketika kita memilih sudut pandang orang pertama misalnya, ada hal-hal yang tidak seharusnya dia ketahui.

Di tahun pertama saya menjadi editor, saya pernah melakukan hal yang fatal dengan meloloskan “bocor”-nya PoV. Naskah ini ditulis dengan sudut pandang orang pertama. Dan ini berarti, hal-hal lain yang tidak dia alami, tidak dia saksikan, tidak dia dengar, seharusnya tidak masuk ke dalam cerita. Fiksi, sefiktif apa pun, haruslah masuk akal. Bagaimana bisa seseorang yang tidak berada di lokasi kejadian, bisa menceritakan sesuatu yang tidak diketahuinya? Apakah dia cenayang?

Nah, saya belajar dari kesalahan dan semoga tidak akan pernah mengulangi kesalahan yang sama. Semoga teman-teman pun, membaca ini, tidak akan melakukan kesalahan serupa.

Paling tidak, ada tiga jenis PoV yang digunakan dalam menulis fiksi, yaitu PoV orang pertama (penutur: aku…

View original post 781 more words

Rafa Benitez took Newcastle to Championship Crown 2016-2017

After completing the 46 games of 2nd tier league in English Football, Rafa Benitez successfully bring the Championship glory to Newcastle city after beating Barnsley 3-0 on the last game and at the same time a Villa player in the dying minute scored an unexpected and surprising equalizer against the previous table leader, Brighton & Howe Albion to make it 1-1 after Brighton scored earlier and a Villa player got dismissed following the Brighton penalty decision by the referee.

Me and maybe with most Newcastle fans may had rested our head and settle as 2nd in the division, because we have been promoted to English Premier League at the 1st asking three weeks ago. So anything comes in the last day we should accept it with open heart, at least we expect Newcastle won the game and Chris Hughton for all he has given to Newcastle in the past deserved the glory.
Continue reading

The Growth of Passenger Numbers in Kuala Namu International Airport 2015-2016 / Peningkatan Jumlah Penumpang Bandara Kuala Namu 2015 –> 2016 (Badan Pusat Statistik)

These are the statistical information of passengers from/to Kuala Namu International Airport according to Statistics Indonesia https://www.bps.go.id/Subjek/view/id/17#subjekViewTab4

Berikut ini data jumlah penumpang Bandara Kuala Namu dari data Badan Pusat Statistik :
https://www.bps.go.id/Subjek/view/id/17#subjekViewTab4

Number of Passengers at Kuala Namu International Airport (January – December 2016)
Penumpang pesawat pengguna Bandara KNO (Januari – Desember 2016)
Domestik : 3.648.253 penumpang
Internasional : 849.799 penumpang
TOTAL : 4.498.052 penumpang

The growth is 462.041 passengers
Penumpang KNO 2016 naik 462.041 penumpang dibandingkan tahun 2015

Number of Passengers at Kuala Namu International Airport (January – December 2015)
Penumpang pesawat pengguna Bandara KNO (Januari – Desember 2015)
Domestik : 3.226.695 penumpang
Internasional : 809.316 penumpang
TOTAL : 4.036.011 penumpang

Medan – Binjai Toll Road (Jalan Tol Medan – Binjai)

Medan – Binjai Toll Road is an ongoing toll project connecting Medan city and Binjai city with length app. 17 km. Binjai is a big satellite town of Medan on the Western side. Between Medan and Binjai, it is separated by Deli Serdang District area.
Jalan Tol Medan-Binjai merupakan proyek jalan tol yang menghubungkan Kota Medan dan Kota Binjai dengan panjang sekitar 17 km. Binjai adalah kota satelit Medan, kota besar yang terletak di sebelah Barat Medan. Antara Medan dan Binjai dipisahkan oleh area Kabupaten Deli Serdang.

The Toll at a Glance a
http://www.bumn.go.id/hutamakarya/berita/1-Perkembangan-Jalan-Tol-Medan–Binjai-28-April-2017

The toll road is to the Western side of Medan and part of Trans Sumatra National Toll Road.
It covers distance of 17 km which mostly crossing the plantation (tea, palm) except in Medan area which the toll mostly pass through residences . The toll road is projected to start operating fully by next year 2018, however from Helvetia to Binjai it can be used during Lebaran / Eid-Al Fitr 2017 holidays.
Jalan tol ini mengarah ke sisi Barat keluar dari Medan, dan merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Sumatra.
Mencakup jarak sepanjang 17 km yang mayoritas melewati area perkebunan kelapa sawit dan teh, kecuali di area Medan dimana kebanyakan melewati area permukiman penduduk. Jalan tol ini diproyeksikan dapat dioperasikan penuh tahun 2018, namun sebagian ruas dari GT Helvetia menuju Binjai sudah dapat digunakan saat Libur Lebaran 2017.

INTERCHANGES AND TOLL GATES
1. Tanjung Mulia Entry Toll Gate
This is the beginning point of the toll road, where the toll is going to be connected with existing Belawan-Medan-Tanjung Morawa Toll Road
As per last week of April, a few parts of the land is being cleared, however the rest are still on negotiation with the locals.
Titik ini merupakan titik awal jalan tol, dimana jalan tol akan terkoneksi dengan Jalan Tol Belawan – Medan – Tanjung Morawa (Belmera) yang telah ada.
Minggu terakhir April, sedikit area telah dibebaskan dan dalam proses clearance, namun sisanya masih banyak masih dalam proses negosiasi dengan pemilik lahan.


This photo is owned and taken by Rico Hutahean @www.skyscrapercity.co.id

2. Helvetia Interchange & Toll Gate
It is located in the northern side of Helvetia Residence, just around 3 km from the North-West border of Medan – Deli Serdang District.
Gate
http://bumn.go.id/data/uploads/filemanager/source/117/Slide16_7.jpg?1493725427615
Continue reading

Treasuring North Sumatra Railway and Stations (KA Sumatra Utara & Aceh) : ex-Sunggal Railway Station in Klambir Lima Village

This is a former railway station located between Medan city and Binjai city, North Sumatra Province. The name is Sunggal Station
Ini adalah ex-stasiun kereta api yang terletak antara Kota Medan dan Kota Binjai. Namanya Stasiun Sunggal.


https://postimg.org/image/aw1us9t3t/34c3390c/
https://www.google.co.id/maps/@3.6136683,98.5898667,13z?hl=en

As it stands, the remaining building is unused and looks a bit shattered inside. However as a whole, the building is still intact and could meet future’s reparation and use. The paint is broken and dry, but the stamp of KAI company is still attached to the wall.
Continue reading